Sindrom jantung rusak
Broken heart syndrome, juga dikenal sebagai Takotsuba's Cardiomyopathy, adalah masalah yang jarang terjadi yang menyebabkan gejala yang mirip dengan serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas atau kelelahan, dan yang timbul pada masa stres emosional yang hebat, seperti saat berpisah atau setelah kematian anggota keluarga, misalnya.
Umumnya, sindrom ini muncul pada wanita di dekat usia 40, tetapi dapat muncul pada usia berapa pun, juga mempengaruhi pria.
Patah hati sindrom biasanya dianggap sebagai penyakit psikologis, namun, studi hemodinamik menunjukkan bahwa, selama sindrom, ventrikel jantung tidak berkontraksi dengan benar, menghasilkan gambar yang mirip dengan patah hati.
Perawatan untuk Sindrom Jantung Patah
Perawatan untuk Sindroma Patah Jantung harus dipandu oleh dokter umum di ruang gawat darurat atau ahli jantung. Ada juga kebutuhan untuk konsultasi dengan psikolog, karena bantuan psikologis diperlukan untuk memungkinkan pasien untuk mengatasi trauma yang menyebabkan akumulasi stres emosional..
Namun, dalam kasus yang paling parah, rawat inap mungkin diperlukan untuk menjalani perawatan dengan obat-obatan untuk jantung untuk mencegah infark miokard akut..
Secara umum, pengobatan untuk Sindroma Patah Jantung cepat dan pasien mungkin mengalami peningkatan gejala setelah 1 minggu. Namun, dalam kasus di mana rawat inap diperlukan, perawatan dapat berlangsung lebih dari 2 bulan.
Penyebab sindrom patah hati
Penyebab utama sindrom patah hati meliputi:
- Kematian anggota keluarga atau teman yang tidak terduga;
- Didiagnosis menderita penyakit serius;
- Kehilangan banyak uang;
- Terpisah dari orang yang Anda cintai melalui perceraian, misalnya.
Keadaan ini menyebabkan peningkatan produksi hormon stres dalam tubuh, yang dapat menghasilkan kontraksi beberapa pembuluh jantung, merusak jantung..
Selain itu, ada juga beberapa obat-obatan, seperti Epinefrin, Dobutamine, Duloxetine atau Venlafaxine, yang dapat menghasilkan hormon stres dan menyebabkan sindrom patah hati..
Gejala Sindrom Jantung Patah
Pasien dengan sindrom patah hati mungkin memiliki beberapa gejala, seperti:
- Sesak di dada;
- Kesulitan bernafas;
- Pusing dan muntah;
- Kehilangan nafsu makan atau sakit perut;
- Kemarahan, kesedihan yang dalam atau depresi;
- Sulit tidur
- Keletihan yang berlebihan;
- Kehilangan harga diri, perasaan negatif atau pemikiran bunuh diri;
Biasanya, gejala-gejala ini muncul setelah situasi stres hebat dan dapat hilang tanpa perawatan. Namun, jika nyeri dada sangat parah atau pasien sulit bernapas, disarankan untuk pergi ke ruang gawat darurat untuk tes, seperti elektrokardiogram dan tes darah, untuk menilai fungsi jantung..
Tautan yang bermanfaat:
- Sindrom panik
- Sindrom Asperger