Bagaimana menghadapi histeria
Histeria adalah kelainan psikologis yang ditandai dengan sakit kepala, sesak napas, tics samar dan gugup, misalnya, dan lebih sering terjadi pada orang yang menderita kecemasan umum..
Orang dengan histeria biasanya tidak memiliki kendali atas emosinya, jadi penting untuk berkonsultasi dengan psikolog sehingga pengobatan yang tepat dapat dimulai untuk meredakan gejala histeria dan meningkatkan kualitas hidup..
Cara mengidentifikasi histeria
Gejala histeria biasanya muncul pada periode stres atau kecemasan, dan mungkin ada kesulitan bernafas, amnesia, tics saraf, kehilangan kontrol emosional, sakit kepala dan pingsan, misalnya. Ketahui cara mengenali gejala histeria.
Jadi, untuk mencegah gejala histeria sering datang kembali, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk perawatan yang berkepanjangan yang membantu mengembangkan cara-cara untuk mengatasi saat-saat yang menegangkan, tanpa muncul gejala.
Bagaimana perawatannya dilakukan
Perawatan yang paling sering digunakan untuk histeria meliputi:
- Psikoterapi, yang dilakukan di kantor psikolog melalui percakapan yang membantu pasien menemukan cara untuk menghilangkan stres dan kecemasan tanpa mengembangkan gejala;
- Fisioterapi, yang membantu mengurangi konsekuensi dari beberapa gejala histeria, seperti penurunan kekuatan otot karena seringnya kelumpuhan;
- Pengobatan kecemasan: beberapa obat seperti Alprazolam dan Pregabalin dapat diresepkan oleh psikiater untuk membantu meringankan rasa cemas yang konstan, menghindari serangan stres yang dapat menyebabkan gejala histeria.
Selain itu, ketika teknik-teknik ini tidak memberikan hasil yang diharapkan, dokter juga dapat merekomendasikan melakukan stimulasi otak dengan kejutan kecil untuk mengubah proses kimia otak dan menghindari stres berlebih. Semua teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi satu sama lain, tergantung pada gejala pasien dan hasil yang dicapai.