Beranda » Kehidupan Intim » Ketika darah dalam tinja bisa menjadi Endometriosis

    Ketika darah dalam tinja bisa menjadi Endometriosis

    Endometriosis adalah penyakit di mana jaringan yang melapisi bagian dalam rahim, yang dikenal sebagai endometrium, tumbuh di tempat lain di tubuh selain rahim. Salah satu tempat yang paling terpengaruh adalah usus, dan dalam kasus ini, wanita itu mungkin memiliki darah di bangkunya.

    Ini karena jaringan endometrium di usus mempersulit tinja untuk lewat, yang akhirnya menyebabkan iritasi pada dinding usus dan pendarahan. Namun, keberadaan darah dalam tinja juga dapat disebabkan oleh masalah lain seperti wasir, celah atau bahkan kolitis, misalnya. Lihat penyebab umum lain dari darah dalam tinja.

    Dengan demikian, endometriosis biasanya hanya dicurigai ketika wanita sudah memiliki riwayat penyakit di lokasi lain atau ketika gejala lain seperti:

    1. Pendarahan yang memburuk saat menstruasi;
    2. Sembelit dengan kram yang sangat menyakitkan;
    3. Nyeri terus-menerus di rektum;
    4. Nyeri perut atau kram saat kontak intim;
    5. Nyeri saat buang air besar.

    Dalam banyak kasus, wanita hanya memiliki 1 atau 2 dari gejala-gejala ini, tetapi juga umum untuk semua gejala muncul selama beberapa bulan, yang membuat diagnosis sulit..

    Namun, jika ada kecurigaan endometriosis, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gastroenterologi untuk mengidentifikasi apakah ada perubahan dan untuk memulai pengobatan yang tepat..

    Cara mengetahui apakah itu benar-benar endometriosis

    Untuk mengkonfirmasi keberadaan endometriosis, dokter dapat memesan tes seperti kolonoskopi atau bahkan USG transvaginal. Jika diagnosis dibuat, dokter juga dapat memesan laparoskopi untuk mengetahui tingkat keparahan endometriosis dan organ mana yang terpengaruh. Cari tahu lebih lanjut tentang ujian endometriosis.

    Jika endometriosis tidak dikonfirmasi, dokter dapat memerintahkan tes lain untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan perdarahan pada tinja.

    Cara mengobati endometriosis

    Perawatan untuk endometriosis dapat bervariasi sesuai dengan lokasi yang terkena, namun, hampir selalu dimulai dengan penggunaan obat hormonal, seperti kontrasepsi atau obat anti-hormon, seperti Zoladex, untuk mengendalikan pertumbuhan jaringan endometrium..

    Namun, ketika gejalanya sangat intens atau ketika wanita ingin hamil dan karena itu tidak ingin menggunakan obat hormonal, pembedahan juga dapat dipertimbangkan, di mana dokter menghilangkan kelebihan jaringan endometrium dari organ yang terkena. Tergantung pada tingkat endometriosis, ada organ yang mungkin harus diangkat sepenuhnya, seperti ovarium, misalnya.

    Lebih memahami bagaimana pengobatan endometriosis dilakukan dan pilihan apa yang tersedia.