Apa itu Gangguan Kepribadian Skizoid
Skizoid Personality Disorder ditandai oleh pelepasan yang nyata dari hubungan sosial dan preferensi untuk melakukan kegiatan lain sendirian, merasa sedikit atau tidak ada kesenangan dalam melakukan kegiatan ini.
Gangguan ini biasanya muncul di awal masa dewasa dan pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi. Biasanya terdiri dari sesi psikoterapi dan pemberian obat, jika gejala kecemasan dan depresi terkait.
Apa gejalanya
Menurut DSM, Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, gejala khas seseorang dengan Gangguan Kepribadian Skizofrenia adalah:
- Kurangnya minat dalam membangun hubungan intim, termasuk menjadi bagian dari keluarga;
- Preferensi untuk melakukan aktivitas soliter;
- Ekspresi yang sedikit atau tidak ada minat dalam memiliki pengalaman seksual dengan pasangan;
- Kurangnya kesenangan untuk melakukan kegiatan;
- Dia tidak memiliki teman dekat atau rahasia kecuali kerabat tingkat pertama;
- Ketidakpedulian saat menerima pujian atau kritik;
- Peragaan dingin dan pelepasan emosi.
Temui gangguan kepribadian lainnya.
Kemungkinan penyebabnya
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan kepribadian jenis ini, tetapi diperkirakan bahwa hal itu mungkin terkait dengan faktor keturunan dan pengalaman masa kanak-kanak, karena selama perkembangan anak ia belajar untuk menafsirkan sinyal sosial dan merespons dengan tepat.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan kepribadian ini adalah memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian schizoid atau schizotypic atau skizofrenia. Cari tahu apa itu skizofrenia dan bagaimana perawatan dilakukan.
Bagaimana perawatannya dilakukan
Orang dengan Gangguan Kepribadian Skizoid dapat mengembangkan gangguan kepribadian lain, skizofrenia, depresi atau gangguan kecemasan, sehingga pengobatan harus dilakukan segera setelah gejala pertama muncul..
Perawatan biasanya dilakukan dengan sesi psikoterapi dengan psikolog atau psikiater. Dalam beberapa kasus, jika orang tersebut mengalami depresi atau gangguan kecemasan, mungkin juga perlu untuk menggunakan pengobatan farmakologis, dengan obat-obatan untuk kecemasan dan depresi..