Sindrom pasca-gegar otak
Sindrom pasca-gegar otak dapat terjadi beberapa hari setelah gegar otak. Ini memanifestasikan dirinya melalui perpanjangan gejala penyakit, yaitu:
- Sakit kepala;
- Mudah tersinggung;
- Kecemasan;
- Hilang ingatan dan kognisi;
- Kurangnya konsentrasi dan perhatian;
- Kelelahan;
- Perubahan kepribadian;
- Insomnia;
- Vertigo;
- Dering di telinga;
- Gangguan pendengaran;
- Perubahan visual;
- Sensitivitas terhadap cahaya dan kebisingan;
- Kehilangan rasa di mulut, bau dan libido.
Perubahan ini dapat berlangsung dari tiga bulan hingga satu tahun setelah trauma kepala, dalam hal ini pasien harus didampingi oleh ahli saraf.